Jakarta (12/7/2023): Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), menggelar Rapat Asistensi Kerja Sama Daerah untuk Meningkatkan Daya Saing dan Pengembangan Ekonomi dalam upaya efisiensi pengembangan ekonomi daerah serta meningkatkan standar pelayanan umum pada hari Selasa (11/7/2023), di Hotel Orchardz Industri, Jakarta.
Rapat ini dibuka oleh Kasubdirektorat Kerjasama dan Penyelesaian Perselisihan antar Daerah dan Pelayanan Umum, Bimo Aryo Tedjo.
“Dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif suatu daerah didorong untuk menciptakan nilai tambah melalui efisiensi faktor input (pembentuk daya saing) guna menghasilkan output (produktivitas),” ujar Bimo Arya dalam sambutannya.
Daerah yang memiliki kemampuan bersaing yang tinggi akan menghasilkan nilai tambah output, kesempatan kerja, kekayaan daerah (PDRB).
“Dalam implementasinya, pemangku peran (pemerintah pusat maupun daerah, masyarakat dan sektor swasta) harus berinteraksi secara kolaboratif,” terang Bimo.
Hasil studi KPPOD 2022 menunjukkan bahwa profil daya saing Indonesia berada pada level sedang dan timpang secara kewilayahan (71.94%) berada di kawasan Indonesia Barat, sedangkan sebagian kecil sisanya berada di belahan Timur Indonesia.
“Contohnya, Kabupaten Badung melakukan penanganan stunting melalui gerakan Badung sehat dan penyediaan regulasi ramah investasi, Optimalisasi MPP dan dukungan layanan perizinan online (Laperon) dan memiliki capaian pencegahan korupsi terbaik di level Nasional,” jelas Bimo.
Lengkapnya, Bimo menyampaikan bahwa antara lain bentuk kerja sama antardaerah yang meningkatkan daya saing dan pengembangan ekonomi dapat dilakukan melalui kegiatan perdagangan, pariwisata, dan UMKM.
Hadir dalam rapat tersebut di antaranya pejabat yang membidangi kerja sama kabupaten/kota, Dinas Pariwisata Kab/Kota, dan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dan UMKM Kab/Kota.
“Pemerintah Daerah perlu menjadi dirigen orkestrasi sinergi daya saing berkelanjutan dengan melibatkan semua potensi stakeholder secara inklusif,” tutup Bimo. (*)